Minggu, 28 September 2014

Sekolah Kerja Nyata (Cupunegara)


           SKN atau Sekolah Kerja Nyata adalah agenda tahunan SMAIT As-Syifa khusus bagi murid-murid kelas 11. Sesuai namanya, SKN terinspirasi dari kegiatan mahasiswa yaitu KKN atau Kuliah Kerja Nyata. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih tanggung jawab serta memberikan pengalaman bermasyarakat pada para murid SMAIT As-Syifa. Memang tak bisa dimungkiri, program-program As-Syifa selalu selangkah lebih maju dibanding sekolah-sekolah lain.
            Inti dari kegiatan SKN ini sebenarnya untuk mengabdi kepada masyarakat desa. Di sana kami dituntut untuk berbaur dengan segala lapisan masyarakat mulai dari petani, pedagang, pelajar, anak kecil, remaja, hingga para pejabat. Waktu sepekan yang disediakan mesti dimanfaatkan untuk mengabdi pada dengan kesungguhan dan ketulusan.

            Foremost On SKN

            Seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini Foremost dipercaya untuk mengabdi pada masyarakat di Desa Cupunagara. Satu desa terpencil yang merupakan bagian dari Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 24-29 Agustus 2014. Tidak seperti tahun lalu, SKN tahun ini dimajukan jadwalnya menjadi semester satu. Karena semester dua sudah mulai musim hujan sehingga bisa menghambat kegiatan yang telah dirancang.
            Adapun teknisnya, sebanyak 84  murid anggota Foremost -2 orang tidak diizinkan ikut oleh sekolah karena suatu alasan- dibagi menjadi empat divisi. Divisi Rohis, IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi), SOSEKO (Sosial Ekonomi) dan ORKES (Olahraga dan Kesehatan). Masing-masing memiliki tugas pokok yang harus dilaksanakan. Sementara untuk menginap, dibagi menjadi 22 kelompok. Setiap kelompok menghuni satu rumah warga.
            Kegiatan-kegiatan yang telah dirancang berjalan lancar tanpa hambatan berarti. Pengajian di masjid berjalan kondusif, perlombaan-perlombaan berjalan seru dan pembagian baksos serta pelaksanaan pasar murah disambut antusias oleh warga.
            Satu pekan berlalu cepat. Serunya aktivitas membuat kami betah di sana. Bergaul dengan anak-anak kampung yang polos, mengajar murid-murid dengan segala kekonyolan, masyarakat yang menyambut dan memperlakukan kami dengan ramah, ditambah lagi suasana pedesaan yang asri benar-benar membuat kami enggan meninggalkan desa. Tak hanya kami, masyarakat setempat pun, terutama anak-anak yang sudah akrab, berat melepas kepergian kami. Tak sedikit yang bahkan sampai mengucurkan air mata. Hal itu menjadi salah satu indikasi kesuksesan kami mengabdi.
            Begitulah SKN 2014 berlalu. Tidak keliru para guru menyatakan bahwa momen ini amatlah berharga. Kami mendapat banyak pelajaran berharga dari kegiatan ini. Semoga keberadaan kami disana tetap dikenang dan diingat, menjadi kenangan tak terlupakan bagi para warga.

Sekilas Dokumenter









           


0 komentar:

Posting Komentar