Rabu, 18 Maret 2015

Foremost Goes to Campus

Foremost Goes to Campus


            Pagi itu tepatnya jam 4, kita semua sudah sibuk mengurus diri sendiri. Ada yang mandi, makan, memakai seragam, dan membawa peralatan yang akan dibawa untuk goes to campus. Kita Shalat Shubuh dengan memakai seragam hari senin, lengkap dengan jas dan dasinya. Selepas Shalat Shubuh, kita langsung menuju bis, dan kita Al-Ma’tsurat di bis. Lepas Al-Ma’tsurat dilanjutkan dengan sarapan. Habis sarapan aktivitasnya mulai beragam, ada yang baca novel, nyanyi-nyanyi, tidur, bahkan ada yang cuma bengong ngeliatin jalan.

            Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 4 jam, kita akhirnya tiba di Universitas Indonesia. Masuk kedalam UI cukup jauh, dan memang UI itu sangat luas bila dibandingkan dengan kampus-kampus yang lainnya di Indonesia. Di UI ada sebuah Stadion yang langsung membuat anak-anak bergumam “wih..” di sebalah kanan juga tampak gerbang menuju Politeknik Negeri Jakarta, yang pada awalnya bernama Politeknik Universitas Indonesia. Namun pada tahun 1998 –kalau nggak salah- PNJ mendirikan kampus sendiri dan berpisah dari UI. Walaupun tempatnya masih di dalam kawasan UI.

            Kita ‘berpisah’ disana, dalam artian anak-anak alam berkunjung ke Fakultas Teknik, sedangkan anak-anak sosial mengunjungi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Selama 3 jam anak-anak alam dan sosial sibuk mendengarkan presentasi dan ‘muter-muter’ di fakultas masing-masing. Tepat pada pukul 12, kita berkumpul lagi di Masjid Ukhuwah Islamiyyah untuk melaksanakan Shalat Dzuhur berjamaah. Selesai Shalat, kita semua kembali ‘mengisi bahan bakar’ –makan- kemudian dilanjutkan dengan materi tentang keislaman dan kehidupan di kampus terkhususnya di UI dalam kacamata dakwah.

            Sudah puas jalan-jalan di UI, kita berangkat menuju Sekolah Masjid Terminal yang terletak di Jalan Margonda, Depok. Tepatnya di samping ITC Depok. Sekolah Masjid Terminal atau yang biasa disingkat MasTer ini mempunyai murid anak-anak jalanan yang bebas masuk kapan saja.

            “Pendafataran disini dibuka terus sepanjang tahun. Jadi, nggak pernah tutup. Selama orang tersebut masih punya nyawa dan pengen belajar maka orang itu berhak untuk sekolah di sini. Syarat masuknya cuma dua, yaitu punya nyawa dan pengen belajar.” Kata salah seorang perwakilan dari Sekolah Master dengan menekankan kata “Pengen” dan diiringi dengan tepuk tangan yang meriah, baik itu dari As-Syifa maupun dari Sekolah Master sendiri.

            Setelah sharing, saling bertanya, dan saling menampilkan sebuah penampilan selama kurang lebih 1 jam, dilanjutkan dengan melihat-lihat keadaan Sekolah Master. Tembok gedungnya terbuat dari container bekas yang dicat ulang, serta atapnya yang berupa seng, didalam kelasnya hanya terdapat meja pendek yang panjang yang biasa digunakan untuk belajar mengaji. Bahkan, persis dibelakang sekolah itu terdapat tempat bermain billiard. Namun, Sekolah Master juga pernah mendapat bantuan berupa komputer. Jadi, di Sekolah Master terdapat sekitar 100 komputer yang dipisahkan dua ruangan. Tetap saja hidup mereka penuh dengan keterbatasan. Dan yang membuat kita kagum adalah dengan fasilitas yang seadanya, dan bermodalkan semangat belajar yang tinggi Sekolah Master mampu meluluskan para anak jalanan dan masuk ke UI, ITB, IPB, dll, bahkan tidak sedikit lulusan dari Sekolah Master yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi Luar Negeri. Oh iya, Sekolah Master itu ada mulai dari TK – SMA dan yang pastinya gratis, termasuk gurunya yang tidak dibayar alias sukarelawan yang biasanya berasal dari para mahasiswa/i.

            Kita juga memberikan bantuan kepada Sekolah Master berupa pakaian layak pakai sekitar 8 trash bag, buku-buku pelajaran 1 trash bag, buku tulis 160 buah, pensil 60 buah, pulpen sekitar 5 sampai 8 pak (lupa), serta uang tunai kurang lebih 250 ribu rupiah.

            Puas mengagumi serta berfoto-ria di Sekolah Master, akhirnya kita jalan menuju bis untuk kembali menuju As-Syifa Subang. Sampai sekitar pukul 10, kita semua langsung beranjak istirahat. Sungguh hari yang melelahkan, tapi sangat menyenangkan.. :D

0 komentar:

Posting Komentar